Pernah di complaint pasangan karena terlalu sibuk sama gadget, gara - gara asik grouping chat?
Pernah denger ibu - ibu marah ke anak nya yang asik komen - komen di FB or nge twit pas acara makan bareng keluarga?
Pernah ngerasa di kacangin pas acara nongkrong bareng temen karena semua pada asik ketawa - ketawa, senyum - senyum sama blackberry mereka sendiri?
Or pernah ngerasa begitu terharu dan begitu di perhatiin karena dapat text from a friend just telling you that "You're going to be okay," when you need to hear this matters............
yeeeaaahhh its all because technology, bisa jadi berkah bahkan bisa jadi bencana. Aku aja merasa separo jiwaku tertinggal kalau sampe ga bawa HP, takut nanti kalo ada yang telp or sms penting *sok kepentingan dueh, padalan juga engga hihihihihihi.
Tapi beneran say thank-full to the technology, aku jadi tetep bisa cekikikan dan ngerasa deket sama keluarga or teman yang jauh di mato tapi tetep deket di hati.
bahkan bisa sahabatan selama hampir 12 tahun....woooww, sekali lagi thank to the technology hahahaha.
Friends thousands miles away & not be able to hug me, but a text from a friend always makes me smile, laugh & cry in the same time....*addict to your text beb.
Tapi belakangan banyak yang complaint tentang orang jaman sekarang yang jadi autis semenjak pake gadget super canggih, merasa temen on line lebih hidup daripada friend in our real life, merasa typing message lebih keren daripada ngobrol langsung pake mulut, sampe ada yang extreme complaint " no matter how many people we connect with online, we're all going to die alone." wooooooaaahhhh bener juga ya.
"In sickness and in health until death do us part" ternyata bukan cuma di tujukan ke pasangan aja ya, this is the way we live with all those we love. Ngobrol live sama sodara, temen, tetangga akan lebih berarti *reaching out and being there* , it just as a relationship is more than liking a Facebook status, betul kan?.
Masih inget kan penting nya kontak mata waktu berbicara dengan orang lain? sepertinya sekarang banyak yang berbicara dengan orang lain tapi mata kita tetap asik ngikutin scroll di layar handphone or compi, termasuk akuuu hiks....
padahal dari mata, kita bisa tau orang itu sedih, seneng, marah atau kecewa.
Kemaren sempet 1 minggu pulang kampung, banyak ngumpul sama keluarga dan ternyata menyenangkan melupakan gadget and only enjoy the whole vacation.
again, the problem is not the technology -- it's how we use it.
mau menjadikan technology berkah or bencana silahkan di pilih sendiri.
Inget pada punya anak or mau punya anak, tingkah laku anak kan cerminan langsung ortunya.
berani gadget free pas di rumah dan focus ke anak or keluarga???berrrraaaattt tapi layak coba.
hug,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar